Babad Diponegoro: Sebuah Hidup yang Ditakdirkan, Jilid 2 (Pupuh 23-43)

Diponegoro

Book Cover: Babad Diponegoro: Sebuah Hidup yang Ditakdirkan, Jilid 2 (Pupuh 23-43)
Part of the Diponegoro series:
Editions:Paperback - Cetakan pertama
Size: 15.00 x 23.00 cm
Pages: 684

Babad Diponegoro: Sebuah Hidup yang Ditakdirkan adalah autobiografi Pangeran Diponegoro. Ditulis hanya dalam waktu kurang dari sembilan bulan, dari 20 Mei 1831
hingga 3 Februari 1832. Inilah autobiografi Jawa modern pertama dalam bentuk tembang macapat—sebuah gaya sastra tradisional Jawa.

Dalam lebih dari 1.000 halaman berukuran folio, babad ini mengulas sejarah Jawa mulai dari runtuhnya Majapahit pada akhir abad ke-15 hingga perdamaian Giyanti (1755) dan periode kehidupan Diponegoro sendiri, mulai dari kelahirannya pada 1785 hingga masa pengasingannya di Manado pada Juni 1830-awal 1831. Termasuk di dalamnya—tentu saja—pemikiran, pandangan dunia, serta perjuangan spiritual Sang Pangeran. Babad ini sangat berguna untuk memeriksa detail-detail mengenai sejarah Yogyakarta sebelum Perang Jawa dan kegiatan Diponegoro sendiri di Tegalrejo.

“Diponegoro menumpahkan seluruh perhatiannya untuk menyelesaikan karya kesastraannya itu. Tidak mengherankan bahwa ia menghindari kegiatan naik kuda atau mengunjungi kebunnya serta pondok samadinya. Karenanya ia menjadi orang yang uring-uringan dan sulit bagi keluarganya yang semakin jengkel di Benteng Nieuw Amsterdam selama masa itu. Pengarang mana, yang dijejalkan di tempat berkamar empat di suatu perbentengan yang penduduknya tidak acuh bahkan bisa dikatakan bermusuhan, dan dengan kerabat yang sering bertengkar, yang tidak merasakan seperti dia? Derita karena pengasingan dan jerihkepengarangan tidak bisa lebih menyiksa lagi daripada ini. Meskipun demikian, betapa luar biasa naskah yang dihasilkan,” tulis Prof. Peter Carey dalam pengantar buku.

Pada 2013 Babad Diponegoro diakui sebagai “Memory of the World” oleh UNESCO. Suatu penegasan bahwa autobiografi Sang Pangeran memiliki sumbangan penting bagi peradaban dunia. Inilah buku yang untuk pertama kalinya menampilkan karya asli beserta terjemahan lengkap dalam bahasa Indonesia.