KH Masykuri Shodiq: Guru Kehidupan dan Warisan Kearifan

Muhammad Faqih, H. Suparto Wijoyo, dkk

Book Cover: KH Masykuri Shodiq: Guru Kehidupan dan Warisan Kearifan
Part of the Ali Shodikin series:
  • KH Masykuri Shodiq: Guru Kehidupan dan Warisan Kearifan
Part of the Cak Sariban series:
  • KH Masykuri Shodiq: Guru Kehidupan dan Warisan Kearifan
Part of the H. Suparto Wijoyo series:
  • KH Masykuri Shodiq: Guru Kehidupan dan Warisan Kearifan
Part of the Iib Marzuqi series:
  • KH Masykuri Shodiq: Guru Kehidupan dan Warisan Kearifan
Part of the Mahbub Junaidi series:
  • KH Masykuri Shodiq: Guru Kehidupan dan Warisan Kearifan
Part of the Muhammad Faqih series:
  • KH Masykuri Shodiq: Guru Kehidupan dan Warisan Kearifan
Part of the Mustofa series:
  • KH Masykuri Shodiq: Guru Kehidupan dan Warisan Kearifan
Part of the Sauqi Futaqi series:
  • KH Masykuri Shodiq: Guru Kehidupan dan Warisan Kearifan
Editions:Paperback - cetakan pertama
Size: 13.50 x 20.00 cm
Pages: 144
Keluarga Kyai Haji Masykuri benar-benar menerapkan hidup sufi yang sederhana. Rumahnya hanya bangunan sederhana dari papan, menempel Gedung Madrasah, lantainya dari tanah, dan perabotannya merupakan perabot yang dimiliki kebanyakan orang desa. Gambaran kehidupan keluarga yang berbalik 180 derajat dengan cita cita besar pendiri kampus Universitas yang megah. Pembangunan Unisda melalui perjuangan lahir batin, fisik finansial yang total dari Kyai Haji Masykuri. Saya yakin suasana keseharian yang diciptakan dalam rumah tangga itu juga dimaksudkan untuk mendidik putra putrinya untuk mengamalkan kehidupan sufi yang teguh sebagai basis perjuangan hidup untuk lingkup yang lebih luas. Itulah cara Kyai Haji Masykuri menyiapkan generasi berikutnya.
Ir Muhammad Faqih, MS, PhD
Wakil Rektor II, Bidang Administrasi Umum, Sumber Daya, dan Keuangan
di Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa)
Teduh. Santun. Berkarakter. Sorot mata tajam tapi memikat. Senyum tergores tipis tetapi terbaca kuat apa yang dipikirkan dan hendak dikatakannya. Suaranya kalem tetapi dapat menyentak dalam diskusi-diskusi yang mendasar. Ada hentakan nada dengan tetap “berkelambu pedesaan” yang khas. Ingatkah gelak tawanya? Wajah bersongkok hitam dengan senyum spesial itu silahkan saja terus dipandang dalam sapaan batin yang “beraroma” ketulusan. Di sana kita akan menemukan “lapangan lebar” kesahajaan beliau. Sejak awal mula berkenalan, kala itu 1992, ia berbicara mengenai cita-cita dasar Unisda yang dipersiapkan untuk generasi Indonesia masa depan. Dalam bahasa kekinian tentu saja sang penyejuk ini hendak menghadirkan generasi emas untuk Indonesia.
H Suparto Wijoyo
Wakil Direktur Bidang Riset, Pengabdian Masyarakat, Digitalisasi dan Internasionalisasi Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga

Published:
Publisher: Kepustakaan Populer Gramedia
Editors:
Cover Artists:
Genres:
Tags: