Agus Sudibyo
- Media Massa Nasional Menghadapi Disrupsi Digital
- Bernalar Sebelum Klik
- Memahami AI: Sebuah Panduan Etis
TEKNOLOGI AI generatif telah mengguncang dunia. Hanya dengan memasukkan satu pertanyaan atau perintah dalam prompt Chatgpt, kita dapat memperoleh informasi secara cepat, instan, terstruktur, dan nyaris sempurna. Bahkan teknologi ini mampu meminimalkan proses kreatif lahirnya suatu gambar, desain, video, cerita pendek, sajak, lirik lagu, bahkan nada-nada.
Para profesional yang senantiasa dikejar tenggat waktu, AI generatif seperti mukzijat yang turun dari langit. Mahasiswa, dosen, penulis, peneliti, wartawan, analis, kreator konten, desainer sangat dimudahkan dalam pekerjaannya. Namun, ketika Chatgpt telah menjadi “barang publik” yang sangat populer, sejumlah kalangan mulai mencemaskan dampak negatifnya.
Ketika anak-anak SMU menggunakan mesin AI untuk mengerjakan tugas matematika yang dikumpulkan besok pagi, ketika mahasiswa dapat menggunakan Chatgpt untuk menulis makalah yang selesai hanya dalam satu jam, apakah ini benar-benar baik bagi tujuan-tujuan pendidikan? Ketika seorang wartawan menyebarkan berita yang sepenuhnya atau sebagian besar dibuat oleh Chatgpt, apakah ini juga baik untuk pelembagaan jurnalisme yang beradab? Bagaimana kita menegakkan nilai tanggung jawab intelektual, integritas akademik atau moralitas publik pada era di mana pemanfaatan dan pendaurulangan diam-diam konten atau karya milik orang lain terjadi begitu massif, sistemik dan bahkan tanpa kejujuran?
Memahami AI: Sebuah Panduan Etis disajikan sebagai sumbangan untuk gerakan literasi AI di Indonesia.
Publisher: Kepustakaan Populer Gramedia
Editors:
Cover Artists:
Genres: